A.
Penentuan Sasaran Pasar (Market Targetting)
Setelah mengadakan
pengelompokan atau pembagian pasar keseluruhan ke dalam segmen-segmen pasar
yang homogen, maka perusahaan perlu melakukan penetapan pasar sasaran (target market). Segmentasi pasar pada
dasarnya menunjukkan peluang pasar yang dihadapi perusahaan, selanjutnya
perusahaan perlu mengevaluasi macam-macam segmen yang ada untuk memutuskan
berapa banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran.
Dalam mengevaluasi segmen
pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan potensi laba masing-masing
segmen, daya tarik laba jangka panjang suatu segmen, dan tujuan jangka panjang
perusahaan. Sedangkan untuk memilih pasar sasaran, perusahaan perlu dapat
mempertimbangkan tiga alternatif strategi:
1.
Undifferentiated Marketing
Yaitu usaha untuk meninjau pasar
secara keseluruhan yang mendasarkan pada kesamaan-kesamaan kebutuhan konsumen
dengan mencoba mengembangkan produk tunggal untuk memenuhi keinginan banyak
orang.Misal penawaran gula merah dan minyak goreng tanpa merek yang dibutuhkan
semua orang.
2.
Differentiated marketing
Yaitu usaha untuk mengidentifikasi
kelompok-kelompok pasar tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok
atau lebih. Misal suatu perusahaan yang menawarkan berbagai macam merek dengan
kemasan yang berbeda-beda untuk ditujukan pada segmen pasar yang berbeda.
3.
Concentrated Marketing
Yaitu usaha untuk memusatkan usaha
pemasaran perusahaan pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja dengan
menempatkan posisinya pada segmen pasar yang terbesar yang paling
menguntungkan. Misal penawaran sepeda motor
jenis bebek dengan empat tak yang
mempunyai potensi pasar yang tinggi.
B.
Penentuan Posisi Produk (Product
Positioning)
Setelah mengadakan
segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu melakukan
penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar
sasaran yang dituju. Adapun pengertian penentuan posisi produk adalah sebagai
berikut:
Penentuan
posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang
ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing
(Kotler,1997).
Dengan demikian penentuan
posisi produk lebih memfokuskan pada apa produk itu, seperti apa produk itu,
dan bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya. Perusahaan harus mengetahui
persepsi dan preferensi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian
produk menyangkut posisi uatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa,
sehingga dipersepsikan unik dan unggul dibandingkanmerek pesaing dalam hal
atribut dan manfaat produk. Perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih
menonjol dari produk pesaing dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan
strategi penentuan posisi pasar yang baik, perusahaan harus memutuskan
karakteristik dan keistimewaan khusus yang membedakan produk yang ditawarkan
dengan pesaing kepada pasar sasaran.
Produk-produk yang memiliki
posisi pasar yang kuat misal Sampurna A. Mild yang berani membuat
pernyataan-pernyataan dalam mempromosikan produk rokoknya dengan slogan “how
low can you go” atau “others can only follow”. Pernyataan tersebut berusaha
mengatakan bahwa produk rokok A. Mild memiliki kandungan tar dan nikotin rendah
dan merupakani pemimpin pasar untuk jenis rokok ringan (bukan kretek).
Berbagai cara dapat
dilakukan pemasaran dalam melakukan pemosisian produk, tidak hanya dengan
menggunakan atribut. Berikut berbagai cara positioning yang dapat dikembangkan:
1. Positioning berdasarkan
perbedaan produk
Yaitu dengan menunjukkan kepada
pasarnya tentang perbedaan/kekhasan produk (unique product feature). Misal
untuk produk paritas seperti tepung terigu, produsen dapat menyisipkan resep
kue bermutu ke dalam kemasannya. Kelemahan cara ini adalah mudah ditiru pesaing.
2. Positioning berdasarkan
manfaat produk
Sepanjang konsumen menganggap manfaat
suatu produk sangat diperlukan konsumen, perusahaan dapat menonjolkan item ini.
Beberapa bentuk manfaat produk yang dapat ditonjolkan antara lain waktu,
kemudahan, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan dan sebagainya.
Manfaat dapat bersifat ekonomis (murah, wajar, sesuai dengan kualitas), fisik
(tahan lama, bagus, enak dilihat) atau emosional (berhubungan self image)
3. Positioning berdasarkan
pemakaian
Shampo Clear dan minuman Gatorade menggunakan
positioning ini. Shampo Clear dengan manfaat anti ketombe dan Gatorade yang
ditonjolkan sebagai minuman kesegaran bagi para atlet dengan manfaat penghilang
dahaga.
0 Response to "TARGET PASAR DAN POSISI PRODUK"
Post a Comment